{VISI DAN MISI Visi : Menjadi SMK yang mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia Tingkat Menengah yang kompeten dan berakhlak mulia untuk mengisi pasar kerja di Era Globalisasi. Misi : Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan tingkat menengah yang berkualitas dalam bidang bisnis dan menejemen.}

K3 KLS X

 Berikut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bengkel kelas 10 SMK:


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah: [SMK SETIAGAMA ]
Mata Pelajaran: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Materi Pokok: K3 di Bengkel
Kelas/Semester: X / 1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (1 pertemuan)


Kompetensi Inti (KI)

  1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
  2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan.
  3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural terkait K3 di bengkel teknik.
  4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan abstrak terkait penerapan K3.

Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar (KD):
3.1 Memahami prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan bengkel.
4.1 Menerapkan prinsip keselamatan kerja dalam aktivitas di bengkel.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):

  • Menjelaskan pentingnya K3 di bengkel.
  • Mengidentifikasi alat pelindung diri (APD) dan simbol K3.
  • Mempraktikkan cara menggunakan APD dengan benar.
  • Menunjukkan sikap disiplin dalam menerapkan K3 di bengkel.

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Memahami pentingnya penerapan K3 di bengkel untuk mencegah kecelakaan kerja.
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis alat pelindung diri (APD) dan simbol-simbol K3.
  3. Mempraktikkan penggunaan APD dengan benar.
  4. Menanamkan kesadaran akan pentingnya sikap disiplin dalam bekerja di lingkungan bengkel.

Media dan Alat Pembelajaran

Media:

  • Video tentang penerapan K3 di bengkel.
  • Presentasi (PowerPoint) tentang APD dan simbol K3.

Alat dan Bahan:

  • Helm pelindung, sarung tangan, sepatu safety, masker, dan kacamata pelindung.
  • Poster simbol K3.
  • Lembar kerja siswa (LKS).

Langkah-langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan (15 menit)

  1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan mengecek kehadiran siswa.
  2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pentingnya memahami K3 untuk keselamatan di bengkel.
  3. Apersepsi: Guru bertanya, "Apa risiko yang mungkin terjadi saat bekerja di bengkel tanpa mengikuti aturan K3?"
  4. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran ini berkaitan dengan pencegahan kecelakaan kerja.

B. Kegiatan Inti (60 menit)

1. Mengamati (15 menit)

  • Guru menunjukkan video pendek tentang penerapan K3 di bengkel.
  • Peserta didik mengamati jenis-jenis APD dan situasi yang menunjukkan pelanggaran atau penerapan K3 yang benar.

2. Menanya (10 menit)

  • Peserta didik diajak bertanya:
    • Mengapa K3 penting di bengkel?
    • Apa saja jenis APD yang harus digunakan dalam kegiatan tertentu?

3. Mengumpulkan Informasi (15 menit)

  • Guru menjelaskan:
    • Pentingnya K3 di bengkel untuk mencegah cedera dan kerugian.
    • Fungsi masing-masing APD, seperti helm, sarung tangan, dan masker.
    • Arti simbol-simbol K3, seperti larangan, peringatan, dan petunjuk wajib.

4. Mengasosiasi (15 menit)

  • Peserta didik secara berkelompok mencocokkan gambar APD dengan fungsinya pada LKS.
  • Guru memandu diskusi untuk memastikan pemahaman.

5. Mengomunikasikan (10 menit)

  • Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait identifikasi APD dan simbol K3.
  • Guru memberikan masukan dan apresiasi.

C. Penutup (15 menit)

  1. Guru dan siswa bersama-sama merangkum materi tentang K3 dan penggunaan APD.
  2. Guru memberikan evaluasi singkat berupa pertanyaan lisan.
  3. Guru memberikan tugas: Mengidentifikasi potensi bahaya di rumah atau lingkungan sekitar, dan menyarankan alat pelindung yang sesuai.
  4. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Penilaian

A. Penilaian Sikap:

  • Observasi terhadap disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab siswa selama pembelajaran.

B. Penilaian Pengetahuan:

  • Tes tertulis tentang pentingnya K3, jenis APD, dan simbol K3.

C. Penilaian Keterampilan:

  • Praktik menggunakan APD dengan benar, dinilai dari:
    • Ketepatan penggunaan alat.
    • Kesadaran akan keselamatan diri dan orang lain.

Semoga RPP ini sesuai dengan kebutuhan pembelajaran Anda! 😊

PENTINGNYA K3 DI BENGKEL 

Memahami Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bengkel

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman guna mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kerugian lainnya. Dalam konteks bengkel, penerapan K3 sangat penting karena melibatkan penggunaan peralatan berbahaya, bahan kimia, dan aktivitas fisik intensif.


Alasan Pentingnya K3 di Bengkel

  1. Mencegah Kecelakaan Kerja

    • Risiko cedera di bengkel sangat tinggi, seperti luka akibat alat tajam, kebakaran, atau tersetrum listrik. Penerapan K3 mengurangi risiko tersebut.
  2. Melindungi Kesehatan Pekerja

    • Penggunaan bahan kimia atau paparan debu dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan atau kulit. K3 membantu melindungi pekerja dari dampak tersebut.
  3. Meningkatkan Produktivitas

    • Lingkungan kerja yang aman dan nyaman membuat pekerja merasa lebih fokus dan produktif.
  4. Menghindari Kerugian Materiil

    • Kecelakaan dapat merusak alat, mesin, atau produk yang sedang dikerjakan. Dengan K3, kerugian ini dapat diminimalkan.
  5. Memenuhi Aturan dan Hukum

    • Banyak peraturan pemerintah yang mewajibkan penerapan K3 di tempat kerja. Mematuhi aturan ini menghindarkan bengkel dari sanksi hukum.

Prinsip Dasar Penerapan K3 di Bengkel

  1. Identifikasi Risiko

    • Mengenali potensi bahaya seperti mesin bergerak, bahan kimia, kebisingan, dan lainnya.
  2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

    • Helm, kacamata pelindung, sarung tangan, masker, dan sepatu safety adalah perlengkapan wajib.
  3. Penerapan Prosedur Kerja Aman

    • Mengikuti petunjuk penggunaan alat dan memastikan mesin dalam kondisi baik sebelum digunakan.
  4. Kebersihan dan Kerapian

    • Lingkungan kerja yang bersih dan rapi mengurangi risiko kecelakaan seperti tergelincir atau tertimpa benda.
  5. Pelatihan dan Edukasi

    • Semua pekerja atau siswa perlu mendapatkan pelatihan tentang penggunaan alat, evakuasi darurat, dan tindakan pertama pada kecelakaan (P3K).

Contoh Bahaya di Bengkel dan Pencegahannya

Jenis Bahaya Contoh Pencegahan
Bahaya Mekanis Terjepit mesin, luka oleh alat tajam Gunakan APD, matikan mesin saat diperbaiki.
Bahaya Elektrik Tersetrum atau korsleting Periksa instalasi listrik secara rutin.
Bahaya Kimia Paparan bahan kimia atau asap Gunakan masker, ventilasi, dan sarung tangan.
Bahaya Fisik Kebisingan, debu, suhu tinggi Gunakan earplug, masker, dan pakaian pelindung.

Kesimpulan

K3 di bengkel adalah langkah esensial untuk menjaga keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan dalam bekerja. Dengan menerapkan K3, risiko kecelakaan dapat diminimalkan, kesehatan tetap terjaga, produktivitas meningkat, dan hukum dipatuhi. Semua pihak harus berkomitmen menerapkan prinsip K3 untuk menciptakan budaya kerja yang aman dan efisien.

Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, silakan bertanya! 😊

JENIS APBD 

Mengidentifikasi Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) dan Simbol-Simbol K3


A. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari risiko bahaya di tempat kerja. Berikut adalah jenis-jenis APD beserta fungsinya:

Jenis APD Fungsi Contoh
Helm Pelindung Melindungi kepala dari benturan atau jatuhan benda keras. Helm safety.
Kacamata Pelindung Melindungi mata dari percikan bahan kimia, debu, atau partikel. Goggles, face shield.
Masker atau Respirator Melindungi pernapasan dari debu, asap, atau bahan kimia berbahaya. Masker N95, respirator.
Sarung Tangan Melindungi tangan dari luka, panas, bahan kimia, atau benda tajam. Sarung tangan karet, kulit.
Sepatu Safety Melindungi kaki dari benda berat, tajam, atau bahaya listrik. Sepatu besi (steel toe).
Pelindung Telinga Mengurangi paparan kebisingan yang dapat merusak pendengaran. Earplug, earmuff.
Pakaian Pelindung Melindungi tubuh dari bahan kimia, api, atau panas berlebih. Jas lab, pakaian tahan api.

B. Simbol-Simbol K3

Simbol K3 digunakan untuk memberikan peringatan, petunjuk, atau larangan terkait keselamatan di lingkungan kerja. Berikut beberapa simbol K3 yang umum:

Jenis Simbol Ciri-Ciri Fungsi Contoh
Simbol Larangan Lingkaran merah dengan garis miring. Menunjukkan hal yang tidak boleh dilakukan untuk menghindari bahaya. Larangan merokok, dilarang masuk.
Simbol Peringatan Segitiga kuning dengan tanda hitam. Memberikan peringatan tentang potensi bahaya. Waspada bahan kimia, hati-hati licin.
Simbol Wajib Lingkaran biru dengan ikon putih. Menunjukkan peralatan atau tindakan yang wajib digunakan/dilakukan. Wajib memakai helm, masker wajib.
Simbol Petunjuk Kotak hijau dengan ikon putih. Memberikan petunjuk lokasi atau alat keselamatan. Jalur evakuasi, lokasi APAR.

Pentingnya Memahami APD dan Simbol K3

  1. Mengurangi Risiko Kecelakaan: Dengan menggunakan APD dan mematuhi simbol K3, risiko cedera dan kecelakaan dapat diminimalkan.
  2. Meningkatkan Kesadaran Keselamatan: Memahami simbol K3 membantu pekerja memahami potensi bahaya di sekitarnya.
  3. Mematuhi Aturan Kerja: Banyak regulasi mewajibkan penggunaan APD dan kepatuhan pada simbol K3.

Tips Menggunakan APD dengan Benar

  1. Pilih APD sesuai dengan jenis pekerjaan dan potensi risiko.
  2. Pastikan APD dalam kondisi baik sebelum digunakan.
  3. Gunakan APD sesuai petunjuk dan jangan melepasnya selama berada di area kerja.
  4. Rutin memeriksa dan mengganti APD yang rusak atau sudah tidak efektif.

Memahami dan menggunakan APD serta mengikuti arahan dari simbol K3 adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan! 😊


Mempraktikkan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Benar

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara benar sesuai jenisnya:


Langkah Umum Penggunaan APD

  1. Pastikan APD dalam kondisi baik:

    • Periksa apakah ada kerusakan seperti retak, robek, atau aus pada APD.
    • Pastikan ukuran APD sesuai dengan pengguna.
  2. Kenakan APD sesuai urutan yang benar:

    • Biasanya dimulai dari pakaian pelindung, sepatu safety, sarung tangan, masker, kacamata, dan helm.
  3. Pastikan APD terpasang dengan tepat:

    • Sesuaikan pengencangan pada helm, masker, dan kacamata agar nyaman tapi tetap aman.
  4. Gunakan APD selama berada di area kerja berisiko:

    • Jangan melepas APD sebelum meninggalkan area kerja untuk mencegah paparan bahaya.
  5. Lepaskan APD dengan hati-hati setelah selesai:

    • Hindari menyentuh bagian yang terkontaminasi, terutama untuk APD yang digunakan untuk bahan kimia.
  6. Simpan atau buang APD dengan benar:

    • APD sekali pakai (seperti masker) harus langsung dibuang ke tempat sampah khusus.
    • APD yang dapat digunakan kembali harus dibersihkan dan disimpan di tempat yang aman.

Cara Praktik Penggunaan APD

  1. Helm Pelindung:

    • Pastikan tali pengikat di dagu terpasang kuat tetapi tidak menyakitkan.
    • Helm harus menutupi bagian atas kepala dengan baik.
  2. Kacamata Pelindung atau Face Shield:

    • Pasang kacamata hingga menutupi area mata secara menyeluruh.
    • Jika menggunakan face shield, pastikan penutup wajah sepenuhnya menutupi wajah dari dahi hingga dagu.
  3. Masker atau Respirator:

    • Masker harus menutupi hidung dan mulut secara sempurna.
    • Jika menggunakan respirator, sesuaikan tali pengikat untuk memastikan tidak ada kebocoran udara.
  4. Sarung Tangan:

    • Pastikan sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan agar nyaman.
    • Gunakan jenis sarung tangan yang sesuai (karet untuk bahan kimia, kulit untuk pekerjaan berat, dll.).
  5. Sepatu Safety:

    • Pastikan sepatu safety terpasang dengan kuat dan nyaman.
    • Periksa bagian pelindung logam (steel toe) untuk melindungi jari kaki.
  6. Pakaian Pelindung:

    • Gunakan pakaian pelindung yang sesuai (anti-api, tahan bahan kimia, dll.).
    • Pastikan pakaian pelindung tidak terlalu longgar untuk menghindari tersangkut mesin.
  7. Pelindung Telinga:

    • Pasang earplug ke dalam telinga atau earmuff menutupi seluruh telinga.
    • Pastikan pelindung telinga tidak longgar.

Latihan Praktik Penggunaan APD

Simulasi:

  • Guru memberikan skenario risiko kerja di bengkel, misalnya pengelasan, pengeboran, atau pengecatan.
  • Siswa diminta memilih APD yang sesuai untuk pekerjaan tersebut dan mempraktikkan cara menggunakannya.

Penilaian:

  • Ketepatan pemilihan APD.
  • Kesalahan atau kelalaian dalam pemasangan APD.
  • Kecepatan dan efisiensi dalam mengenakan APD.

Kesalahan yang Harus Dihindari

  1. Tidak menggunakan APD yang sesuai dengan risiko pekerjaan.
  2. Memakai APD dalam kondisi rusak atau kotor.
  3. Tidak mengencangkan tali atau pengait APD dengan benar.
  4. Melepas APD sebelum selesai bekerja.

Dengan praktik yang rutin dan benar, penggunaan APD akan menjadi kebiasaan yang mendukung keselamatan kerja di lingkungan bengkel. 😊

Menanamkan Kesadaran Akan Pentingnya Sikap Disiplin dalam Bekerja di Lingkungan Bengkel

Disiplin merupakan salah satu kunci utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan produktif, terutama di tempat-tempat kerja yang berisiko tinggi seperti bengkel. Dalam konteks ini, sikap disiplin tidak hanya mencakup kepatuhan terhadap peraturan kerja, tetapi juga kesadaran untuk selalu menjaga keselamatan diri dan orang lain.


Pentingnya Disiplin dalam Bekerja di Bengkel

  1. Mencegah Kecelakaan Kerja

    • Di bengkel, banyak potensi bahaya seperti mesin yang beroperasi, bahan kimia, dan alat tajam. Dengan disiplin dalam mengikuti prosedur keselamatan kerja, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
  2. Meningkatkan Kualitas Pekerjaan

    • Disiplin dalam mengikuti prosedur dan standar kerja akan menghasilkan pekerjaan yang lebih rapi, berkualitas, dan efisien. Hal ini juga berdampak pada keberhasilan dalam mencapai target kerja.
  3. Mengurangi Kerugian

    • Disiplin dalam merawat alat, mesin, dan bahan akan mengurangi kerusakan, pemborosan bahan, dan kerugian finansial akibat kesalahan yang dapat dihindari.
  4. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

    • Disiplin mengajarkan rasa tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, pekerjaan yang dilakukan, maupun terhadap rekan kerja dan keselamatan bersama.
  5. Meningkatkan Kepercayaan dari Rekan Kerja

    • Sikap disiplin menunjukkan profesionalisme yang tinggi, yang akan membuat rekan kerja lebih percaya dan nyaman bekerja bersama. Kepercayaan ini sangat penting dalam menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan produktif.

Cara Menanamkan Sikap Disiplin di Lingkungan Bengkel

  1. Memberikan Contoh dari Guru atau Pembimbing

    • Sebagai pendidik atau pemimpin di bengkel, menunjukkan contoh sikap disiplin sangat penting. Ini bisa berupa kedisiplinan dalam waktu, penggunaan APD, perawatan alat, serta kepatuhan terhadap aturan keselamatan kerja.
  2. Menerapkan Aturan yang Jelas dan Tegas

    • Semua pihak yang bekerja di bengkel harus memahami aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Aturan ini harus diterapkan secara konsisten dan tegas untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya disiplin.
  3. Memberikan Pelatihan dan Edukasi K3 secara Berkala

    • Melalui pelatihan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), pekerja akan lebih memahami pentingnya disiplin dalam menjaga keselamatan, menghindari potensi bahaya, serta mematuhi peraturan yang ada.
  4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Kedisiplinan

    • Fasilitasi pekerja dengan alat dan fasilitas yang mendukung kedisiplinan, seperti papan peringatan K3, poster aturan bengkel, serta pengingat tentang cara menggunakan alat dengan benar.
  5. Mengadakan Evaluasi dan Pemberian Penghargaan

    • Memberikan penghargaan kepada pekerja atau siswa yang menunjukkan kedisiplinan yang baik dapat memotivasi yang lain untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya, evaluasi berkala dan tindakan tegas bagi yang melanggar aturan juga penting.

Sikap Disiplin yang Harus Ditanamkan di Bengkel

  1. Menggunakan APD dengan Benar

    • Disiplin dalam mengenakan dan memeriksa kelayakan alat pelindung diri (APD) sebelum mulai bekerja sangat penting untuk mencegah cedera.
  2. Tepat Waktu dalam Bekerja

    • Menghargai waktu dalam bekerja, datang tepat waktu, dan mengikuti jadwal yang telah ditentukan.
  3. Merawat dan Memelihara Alat Kerja

    • Disiplin dalam merawat alat dan mesin, seperti mematikan alat setelah selesai digunakan, membersihkan alat secara rutin, dan melaporkan kerusakan alat.
  4. Mematuhi Prosedur Kerja dan K3

    • Mengikuti prosedur kerja yang aman dan standar keselamatan yang telah ditetapkan, seperti tidak tergesa-gesa saat bekerja dan berhati-hati dalam menggunakan mesin atau bahan kimia.
  5. Berkomunikasi dengan Rekan Kerja

    • Disiplin dalam berkomunikasi, terutama dalam memberi tahu rekan kerja jika ada bahaya atau masalah di bengkel, sehingga semua orang dapat mengambil tindakan yang sesuai.

Contoh Praktik Disiplin di Bengkel

  1. Sebelum Bekerja:

    • Memeriksa kelayakan alat dan mesin, mengenakan semua APD yang diperlukan, dan memastikan area kerja aman dari potensi bahaya.
  2. Saat Bekerja:

    • Mengikuti SOP dalam menggunakan alat atau mesin, bekerja dengan hati-hati, dan tidak terburu-buru untuk menghindari kecelakaan.
  3. Setelah Bekerja:

    • Membersihkan alat, mematikan mesin, dan menyimpan alat di tempat yang aman. Tidak meninggalkan benda berbahaya atau bahan kimia tanpa pengawasan.

Kesimpulan

Sikap disiplin sangat penting dalam lingkungan bengkel untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan produktivitas yang optimal. Dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya disiplin, pekerja atau siswa dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan efisien. Disiplin bukan hanya tentang mematuhi aturan, tetapi juga tentang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan kerja.

Dengan praktik yang konsisten, sikap disiplin ini akan membentuk kebiasaan positif yang berdampak jangka panjang di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.

TUGAS

Berikut adalah lembar tugas siswa yang dapat digunakan untuk menguji pemahaman mereka tentang pentingnya disiplin dalam bekerja di lingkungan bengkel serta pengaplikasian K3.


LEMBAR TUGAS SISWA

Mata Pelajaran: K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Kelas: 10 SMK
Topik: Disiplin dalam Bekerja dan Penerapan K3 di Bengkel


A. Pilihan Ganda (5 Soal)

  1. Apa yang dimaksud dengan disiplin dalam bekerja di lingkungan bengkel?
    A. Mematuhi aturan kerja dan menjaga keselamatan
    B. Menggunakan alat kerja secara sembarangan
    C. Menunda-nunda pekerjaan
    D. Tidak memperhatikan keselamatan kerja

  2. Mengapa penting untuk selalu menggunakan APD di bengkel?
    A. Untuk terlihat keren
    B. Untuk melindungi diri dari potensi bahaya
    C. Agar pekerjaan selesai lebih cepat
    D. Karena itu adalah kewajiban saja

  3. Apa yang harus dilakukan sebelum menggunakan alat berat di bengkel?
    A. Memeriksa kelayakan alat dan mengenakan APD
    B. Langsung menggunakannya tanpa pemeriksaan
    C. Memberitahu teman bahwa kita akan menggunakannya
    D. Mengabaikan langkah-langkah keselamatan kerja

  4. Apa yang termasuk dalam tindakan disiplin saat bekerja dengan bahan kimia di bengkel?
    A. Mengabaikan label bahan kimia
    B. Menggunakan masker dan sarung tangan pelindung
    C. Menyentuh bahan kimia tanpa perlindungan
    D. Membuang bahan kimia sembarangan

  5. Jika ada kerusakan pada alat atau mesin, apa yang harus dilakukan?
    A. Menggunakan alat tersebut meskipun rusak
    B. Melapor kepada supervisor dan menghentikan penggunaan alat
    C. Meninggalkan alat tanpa memberi tahu orang lain
    D. Mengabaikan kerusakan tersebut


B. Isian Singkat (5 Soal)

  1. Sebutkan dua alasan mengapa disiplin sangat penting di bengkel!

  2. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum mulai bekerja di bengkel!

  3. Sebutkan 3 jenis APD yang wajib digunakan saat bekerja di bengkel dan fungsinya!

  4. Mengapa penting untuk menjaga kebersihan dan kerapian di bengkel?

  5. Apa yang harus dilakukan setelah selesai bekerja dengan mesin atau alat di bengkel?


C. Pertanyaan Essay (2 Soal)

  1. Ceritakan pengalaman atau contoh situasi di bengkel yang menunjukkan pentingnya kedisiplinan dalam menjaga keselamatan kerja.
    (Jelaskan situasi, langkah-langkah yang diambil, dan hasil akhirnya.)

  2. Bagaimana kamu akan mengajak teman-teman untuk lebih disiplin dalam bekerja di bengkel, terutama dalam penerapan K3?
    (Jelaskan cara-cara yang bisa dilakukan agar teman-teman lebih peduli dengan keselamatan dan kedisiplinan.)


D. Tugas Praktik (Laporan)

Instruksi: Praktikkan penggunaan APD yang benar di bengkel sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Tulis laporan yang mencakup:

  • Jenis pekerjaan yang dilakukan
  • Jenis APD yang digunakan
  • Langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan selama bekerja
  • Evaluasi diri tentang kedisiplinan dalam menggunakan APD dan mengikuti prosedur keselamatan

Catatan:

  • Jawaban pilihan ganda dan isian singkat ditulis dengan jelas dan lengkap.
  • Pertanyaan essay dan laporan praktik diharapkan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya disiplin dalam bekerja dan penerapan K3.

Penilaian:

  • Pilihan Ganda: 20%
  • Isian Singkat: 20%
  • Pertanyaan Essay: 40%
  • Tugas Praktik: 20%

Dikirim oleh:
Nama Guru: ___________________________
Tanggal: ___________________________


Dengan lembar tugas ini, siswa dapat lebih memahami pentingnya kedisiplinan dan keselamatan di bengkel serta mempraktikkannya secara langsung.



Berikut adalah 30 soal dan jawaban terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel:


Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan K3?
    a. Keselamatan dan Keamanan Karyawan
    b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    c. Kerja dan Keselamatan Karyawan
    d. Kerja Keras dan Konsisten
    Jawaban: b

  2. Peralatan pelindung yang wajib digunakan saat bekerja di bengkel meliputi:
    a. Sarung tangan, helm, dan masker
    b. Jaket tebal, sepatu kasual, dan kaca mata hitam
    c. Topi, sandal, dan kemeja pendek
    d. Semua benar
    Jawaban: a

  3. Fungsi utama dari alat pelindung diri (APD) adalah:
    a. Menambah penampilan pekerja
    b. Mengurangi risiko kecelakaan dan cedera
    c. Mempercepat pekerjaan
    d. Meningkatkan produktivitas
    Jawaban: b

  4. Apa yang harus dilakukan sebelum menggunakan alat berat di bengkel?
    a. Menyalakan alat tanpa memeriksa kondisi
    b. Memeriksa alat sesuai daftar pemeriksaan
    c. Menggunakan alat tanpa pelatihan
    d. Membiarkan orang lain mencoba lebih dulu
    Jawaban: b

  5. Apa jenis pemadam kebakaran yang cocok untuk api akibat listrik?
    a. Air
    b. Karbon dioksida (CO2)
    c. Busa
    d. Serbuk kimia
    Jawaban: b


Benar/Salah

  1. Penggunaan APD bersifat opsional di bengkel.
    Jawaban: Salah

  2. Kabel yang terkelupas di bengkel tidak perlu diperbaiki jika masih berfungsi.
    Jawaban: Salah

  3. Menyimpan bahan kimia harus dilakukan di tempat yang berventilasi baik.
    Jawaban: Benar

  4. Selalu cabut alat listrik dari sumber daya setelah digunakan.
    Jawaban: Benar

  5. Pekerja boleh bekerja tanpa pelindung mata saat mengelas.
    Jawaban: Salah


Isian Singkat

  1. Sebutkan dua contoh APD yang harus digunakan saat memotong logam!
    Jawaban: Kacamata pelindung, sarung tangan tahan panas.

  2. Apa yang dimaksud dengan bahaya mekanik di bengkel?
    Jawaban: Bahaya yang disebabkan oleh peralatan atau mesin yang bergerak.

  3. Apa tindakan pertama saat terjadi kecelakaan kerja?
    Jawaban: Berikan pertolongan pertama dan laporkan kepada pihak terkait.

  4. Sebutkan tiga jenis kebakaran berdasarkan penyebabnya!
    Jawaban: Kebakaran kelas A (bahan padat), kelas B (cairan mudah terbakar), kelas C (listrik).

  5. Apa fungsi tanda peringatan di bengkel?
    Jawaban: Memberikan informasi dan memperingatkan pekerja tentang potensi bahaya.


Esai Pendek

  1. Jelaskan pentingnya penggunaan masker di bengkel!
    Jawaban: Masker melindungi pekerja dari debu, asap, dan bahan kimia yang dapat merusak saluran pernapasan.

  2. Apa langkah-langkah untuk memeriksa alat listrik sebelum digunakan?
    Jawaban: Memastikan kabel tidak rusak, colokan tidak longgar, dan alat bekerja dengan baik.

  3. Mengapa cairan bahan kimia harus diberi label?
    Jawaban: Agar mudah dikenali, mencegah kesalahan penggunaan, dan mengurangi risiko kecelakaan.

  4. Apa manfaat pelatihan K3 bagi pekerja bengkel?
    Jawaban: Meningkatkan kesadaran akan bahaya, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi kerja.

  5. Jelaskan cara aman menyimpan alat berat di bengkel!
    Jawaban: Menempatkan alat berat pada area khusus, mengunci roda, dan memastikan alat tidak dalam kondisi aktif.


Studi Kasus

  1. Jika seorang pekerja terkena percikan cairan kimia di mata, apa yang harus dilakukan?
    Jawaban: Segera bilas mata dengan air mengalir selama 15 menit dan cari bantuan medis.

  2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran kecil akibat tumpahan oli?
    Jawaban: Gunakan pemadam kebakaran jenis serbuk kimia atau busa untuk memadamkan api.

  3. Bagaimana cara menangani kabel listrik yang terkelupas di bengkel?
    Jawaban: Matikan sumber daya, ganti kabel yang rusak, atau gunakan isolasi listrik sementara.

  4. Seorang pekerja tidak menggunakan APD saat memotong logam dan terluka. Apa yang salah dalam prosedur kerjanya?
    Jawaban: Tidak mematuhi aturan K3 dengan menggunakan APD yang sesuai.

  5. Sebuah mesin mengeluarkan suara tidak normal. Apa langkah yang harus diambil?
    Jawaban: Segera hentikan mesin dan periksa penyebabnya sebelum melanjutkan penggunaan.


Tanya-Jawab Diskusi

  1. Mengapa penting memiliki jalur evakuasi di bengkel?
    Jawaban: Untuk memastikan semua orang dapat keluar dengan aman saat terjadi keadaan darurat.

  2. Apa risiko bekerja tanpa ventilasi yang baik di bengkel?
    Jawaban: Risiko keracunan gas, penumpukan asap berbahaya, dan gangguan pernapasan.

  3. Bagaimana cara mengurangi risiko terpeleset di bengkel?
    Jawaban: Membersihkan tumpahan cairan segera, menggunakan alas anti-selip, dan memastikan area kerja bebas dari hambatan.

  4. Apa fungsi inspeksi rutin di bengkel?
    Jawaban: Mengidentifikasi potensi bahaya, memastikan alat dalam kondisi baik, dan mencegah kecelakaan.

  5. Bagaimana cara melaporkan kecelakaan kerja di bengkel?
    Jawaban: Segera laporkan kepada atasan, isi laporan kecelakaan, dan serahkan ke bagian K3.


Semoga daftar soal dan jawaban ini bermanfaat untuk pembelajaran K3 di bengkel! 😊

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama