Cara Kerja & Jenis Sistem Pendingin Sepeda Motor
PUBLISHED DATE : 28 November 2021
Berikut adalah contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Kelas XI dengan tema *Radiator* sesuai Kurikulum Merdeka.
---
### **Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)**
**Mata Pelajaran:** Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
**Kelas/Semester:** XI / Semester 1
**Tema/Topik:** Radiator pada Sepeda Motor
**Materi Pokok:** Sistem Pendingin Mesin (Radiator)
**Alokasi Waktu:** 2 x 45 menit
**Model Pembelajaran:** Inkuiri berbasis proyek (Project-Based Learning)
**Tanggal:** [Tanggal disesuaikan]
---
### **Tujuan Pembelajaran**
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan fungsi dan komponen-komponen radiator pada sepeda motor.
2. Mengidentifikasi masalah umum pada radiator dan cara mengatasinya.
3. Menerapkan pemeliharaan dan perbaikan radiator motor.
4. Menunjukkan sikap kerja sama dan tanggung jawab dalam proyek kelompok.
---
### **Kompetensi Dasar**
- **KD 3.6**: Memahami prinsip kerja sistem pendingin pada sepeda motor.
- **KD 4.6**: Melakukan perawatan dan perbaikan sistem pendingin (radiator) pada sepeda motor.
---
### **Profil Pelajar Pancasila**
- **Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME**: Menyadari pentingnya bekerja dengan teliti sebagai bagian dari tanggung jawab.
- **Gotong Royong**: Bekerja sama dalam kelompok saat melakukan perawatan dan perbaikan radiator.
- **Kreatif**: Mencari solusi inovatif saat menghadapi masalah radiator.
---
### **Langkah-langkah Pembelajaran**
#### **1. Pendahuluan (10 menit)**
- Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa.
- Apersepsi: Mengajukan pertanyaan pemantik terkait pengalaman siswa saat menemukan masalah overheat pada sepeda motor.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai.
**Kegiatan Guru:**
- Menjelaskan pentingnya sistem pendingin pada sepeda motor, terutama radiator, dalam menjaga kinerja mesin agar tidak overheat.
**Kegiatan Siswa:**
- Mendengarkan dan merespons pertanyaan terkait pengalaman mereka dengan masalah pendinginan mesin.
#### **2. Kegiatan Inti (70 menit)**
##### **A. Eksplorasi (15 menit)**
- Guru menjelaskan secara rinci fungsi radiator, komponen-komponennya (radiator, coolant, thermostat, pompa air, selang, dll.), dan cara kerjanya.
- Menyampaikan masalah-masalah umum yang sering terjadi pada radiator, seperti kebocoran, tersumbat, atau kerusakan kipas.
**Kegiatan Guru:**
- Menyediakan modul atau video interaktif tentang sistem radiator.
- Memberikan contoh visual komponen radiator.
**Kegiatan Siswa:**
- Mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
- Mengajukan pertanyaan terkait materi.
##### **B. Elaborasi (30 menit)**
- **Kegiatan Praktik Kelompok**: Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan sebuah sepeda motor (atau model simulasi) untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan radiator.
- Peserta didik diminta untuk:
1. Memeriksa kondisi radiator (cek kebocoran, level coolant, kipas radiator, dll.)
2. Melakukan penggantian coolant dan membersihkan bagian radiator jika diperlukan.
**Kegiatan Guru:**
- Mengawasi jalannya kegiatan praktik.
- Memberikan bimbingan teknis dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
**Kegiatan Siswa:**
- Bekerja dalam kelompok, mempraktikkan cara pemeriksaan dan perawatan radiator.
- Berdiskusi untuk menemukan solusi jika terjadi masalah pada radiator.
##### **C. Konfirmasi (25 menit)**
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil pemeriksaan dan perawatan radiator yang dilakukan.
- Guru memberikan feedback dan memperbaiki kesalahan yang ditemukan dalam proses.
**Kegiatan Guru:**
- Membahas hasil praktik, memberikan masukan, dan mempertegas konsep-konsep yang penting.
- Memberikan penghargaan kepada kelompok yang bekerja dengan baik.
**Kegiatan Siswa:**
- Memaparkan hasil kerja kelompok, diskusi mengenai masalah yang dihadapi dan solusinya.
- Menerima masukan dari guru dan teman-teman.
#### **3. Penutup (10 menit)**
- Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran: Apa yang telah dipelajari? Apa tantangan yang dihadapi? Bagaimana perasaan siswa selama belajar?
- Menyimpulkan materi tentang fungsi, komponen, dan perawatan radiator.
- Memberikan tugas mandiri berupa laporan hasil pemeriksaan radiator dan catatan pemeliharaan yang perlu dilakukan.
**Kegiatan Guru:**
- Menyampaikan pesan pentingnya perawatan rutin radiator untuk menjaga mesin motor.
- Menyampaikan tugas dan rencana pertemuan berikutnya.
**Kegiatan Siswa:**
- Refleksi terhadap pembelajaran.
- Menulis kesimpulan pembelajaran dan mencatat tugas mandiri.
---
### **Penilaian**
**1. Penilaian Sikap:**
- Kerja sama, tanggung jawab, dan kedisiplinan dalam praktik kelompok.
**2. Penilaian Pengetahuan:**
- Tes lisan atau tertulis terkait fungsi, komponen, dan prinsip kerja radiator.
**3. Penilaian Keterampilan:**
- Praktik pemeriksaan dan perawatan radiator serta laporan hasil praktik.
---
### **Media dan Sumber Belajar**
- **Media:** Video tutorial, modul, dan alat praktik (sepeda motor, radiator, alat pemeliharaan radiator).
- **Sumber:** Buku teks TBSM, modul perawatan sistem pendingin sepeda motor, serta manual pengguna sepeda motor.
---
### **Tindak Lanjut**
- Tugas rumah: Siswa diminta untuk membuat laporan tentang perawatan radiator yang telah dipelajari dan melakukan pengamatan pada motor pribadi atau motor di rumah.
---
Ini adalah contoh RPP dengan tema radiator untuk mata pelajaran TBSM kelas XI yang mengacu pada pendekatan Kurikulum Merdeka.
Proses pembakaran yang menghasilkan tenaga pada mesin sepeda motor mengeluarkan panas yang harus diredam dengan sistem pendingin. Hadirnya sistem pendingin sepeda motor akan menjaga mesin dalam kondisi yang ideal.
Setiap mesin diciptakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti daya tahan, keselamatan, ramah lingkungan dan ekonomis. Sistem pendingin adalah salah satu aspek keselamatan dan ekonomis yang sangat penting.
Jika selama ini Anda tidak pernah memperhatikan sistem pendingin pada sepeda motor, kini saatnya untuk mengenalinya.
Fungsi dari Sistem Pendingin Sepeda Motor
Panas dari ruang bakar yang tidak terkonversi menjadi tenaga mekanik akan dikeluarkan melalui saluran pembuangan sehingga terserap pada komponen lainnya. Mengingat bahan mesin adalah baja maka panas diserap dengan sangat cepat.
Temperatur yang terlalu tinggi terjadi pada mesin akan menurunkan kinerjanya dan kerusakan pada beberapa komponen. Menghindari hal inilah, sistem pendingin menjadi solusi paling tepat untuk mesin motor bekerja sempurna.
Selain untuk mengurangi panas dari mesin motor, ada fungsi lain yang diberikan sistem pendingin sepeda motor sebagai berikut:
Mempertahankan Temperatur Mesin
Motor memiliki temperatur efisien yaitu suhu 82 hingga 99 derajat Celcius. Sistem pendingin akan mempertahankan temperatur panas mesin tersebut sehingga emisi gas buang lebih minimum dan kerja mesin motor lebih maksimal.
2. Mempercepat Tercapainya Temperatur Kerja Mesin
Dibutuhkan temperatur kerja yang tepat sehingga mesin terhindar dari keausan dan emisi gas buang berlebih. Temperatur kerja yang tepat ini bisa didapatkan ketika sistem pendingin mesin bekerja dengan baik.
Hal tersebut disebabkan sistem pendingin memiliki komponen yang bekerja untuk mempercepat suhu kerja mesin. Tidak bagus jika temperatur dinding silinder masih dingin karena pembakaran tidak akan sempurna. Biasanya sering terjadi pada motor yang lama tidak digunakan.
3. Menyebarkan Panas dengan Merata
Fungsi terakhir adalah untuk membuat panas yang dihasilkan dapat menyebar secara merata. Sehingga panas akan diserap serta dibuang ke udara, mesin pun tidak akan mengalami overheat.
Jenis-Jenis Sistem Pendingin Sepeda Motor dan Cara Kerjanya
Dilihat dari fungsi pendingin mesin motor yang sangat penting inilah perawatan harus selalu dilakukan. Secara umum ada empat jenis sistem pendingin yang cara kerjanya berbeda-beda.
Setiap motor biasanya menggunakan salah satu dari sistem pendingin yang cara kerjanya sebagai berikut:
Sistem Pendingin dengan Udara Alami
Sistem yang pertama ini paling banyak diterapkan pada motor bebek di bawah 125 cc. Kapasitas mesin yang rendah memungkinkan pendinginan memanfaatkan udara alami.
Sistem pendingin sepeda motor ini memanfaatkan siri-sirip pendingin yang ada pada mesin motor. Sistem akan bekerja ketika motor berjalan, oleh karena itu mesin tidak ditutup sehingga aliran udara akan bekerja.
Cara kerjanya adalah ketika motor berjalan, udara akan melewati celah dari setiap sirip mesin. Dari sinilah panas yang mengalir di silinder mesin beralih ke dinding silinder dalam dan luar baru keluar ke udara.
Keberhasilan sistem udara alami ini tergantung dengan jenis material pada silinder. Biasanya alumunium yang daya hantarnya baik lebih sering digunakan sebagai kepala silinder.
Mendukung pendinginan lebih baik, maka sirip-sirip pendingin ini memiliki konstruksi dengan jarak 8 hingga 15 mm dan panjangnya 50 hingga 80 mm menyesuaikan ukuran mesin.
Kelebihan dari sistem pendingin udara alami ini adalah bagus saat cuaca dingin maupun panas. Kekurangannya adalah motor cepat panas ketika kondisi jalan macet karena tidak ada udara yang mengalir.
2. Sistem Pendingin dengan Udara Kipas
Berbeda dengan pendingin mesin motor udara alami yang tidak bekerja saat macet, pendingin kipas justru bekerja lebih baik. Alasannya karena komponen pendinginnya mengandalkan kipas yang tetap berputar meskipun jalanan macet.
Kipas akan menciptakan aliran udara dari luar ke dalam mesin dan proses pendinginan pun akan bekerja. Pemasangan kipas berada pada poros engkol mesin dan letaknya pada di bawah jok, tertutup dengan cover.
Hasilnya adalah pendinginan lebih efektif karena udara bertekanan akan dialirkan ke arah silinder serta kepala silinder. Sistem ini sekarang banyak digunakan pada jenis motor matic.
3. Sistem Pendingin dengan Air
Sistem pendingin sepeda motor yang selanjutnya adalah memanfaatkan air dan lebih sering digunakan pada motor berkapasitas 150 cc ke atas. Alasannya proses pendinginan yang akurat serta cepat, mengingat motor lebih mudah panas.
Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan sistem pendingin pada mobil, bedanya tidak ada cooling fan pada motor. Letak radiatornya mudah terkena angin sehingga tidak dibutuhkan cooling fan.
Proses pendinginan dimulai ketika water coolant berjalan masuk ke arah ruang mesin. Cairan tersebut akan bekerja menyerap panas di area mesin dan thermostat akan terbuka.
Selanjutnya, cairan masuk ke radiator dan saluran di ruang mesin digantikan dengan water coolant yang baru.
Prosesnya terus berulang selama kendaraan berjalan. Ada beberapa komponen penting di dalam sistem ini yaitu radiator, pompa air, thermostat dan juga selang. Komponen radiator akan bekerja untuk mendinginkan air yang memiliki temperatur tinggi usai menyerap panas mesin.
Radiator juga memiliki beberapa bagian yakni tangki atas, bawah, jalur radiator, jalur air dan tutup radiator. Fungsi dari thermostat adalah untuk menjaga suhu air tetap terjaga sehingga mampu menyerap dengan baik.
Katup thermostat akan terbuka dan menutup sesuai dengan temperatur tertentu yang dimiliki water coolant agar bisa kembali ke dalam radiator.
4. Sistem Pendingin dengan Oli
Jenis pendingin yang terakhir memanfaatkan oli atau oli cooling system. Ada dua jenis fungsi oli, pertama untuk melumaskan mesin dan kedua untuk menyerap panas.
Sistemnya sendiri, oli akan bersirkulasi melalui komponen oil cooler yang bentuknya mirip dengan radiator namun lebih kecil. Saluran oil cooler ini mengelilingi mesin, mirip dengan saluran pada water coolant.
Pada saat itulah oil cooler akan menyerap panas dari mesin. Saluran ini memiliki sirip-sirip yang bekerja untuk mendinginkan oli ketika terkena terpaan udara dari depan saat motor berjalan.
Kinerja dari sistem inilah yang membuat suhu mesin tetap terjaga sekaligus mesin tetap terlumasi dengan baik. Oleh karena itu, jika motor Anda menggunakan sistem pendingin ini, jangan pernah terlambat untuk mengganti oli.
Oli yang kualitasnya sudah buruk, tidak akan mampu menyerap panas dengan baik dari mesin. Efektifitasnya yang menurun membuat Anda harus bersiap dengan efek overheat yang kapan saja dapat muncul.
Demi menjaga sistem pendingin sepeda motor baik itu dari udara, oli dan air tetap bekerja dengan baik Anda harus melakukan perawatan. Servis menjadi agenda rutin untuk mengecek kinerja sistem pendingin motor dan komponen lainnya.
Apabila terdapat kerusakan Anda bisa mengetahui lebih dini dan melakukan perbaikan tanpa biaya yang terlalu mahal. Anda tinggal datang saja ke bengkel 2W resmi milik Suzuki terdekat untuk servis rutin.
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait radiator pada motor:
### 1. **Apa fungsi utama radiator pada motor?**
**Jawaban:**
Fungsi utama radiator pada motor adalah untuk mendinginkan mesin. Radiator bekerja dengan menggunakan cairan pendingin (coolant) yang menyerap panas dari mesin. Cairan ini kemudian dialirkan melalui radiator, di mana panas dilepaskan ke udara luar melalui sirip-sirip pendingin, sehingga suhu mesin tetap stabil dan tidak overheat.
### 2. **Apa saja komponen utama pada sistem radiator motor?**
**Jawaban:**
Komponen utama sistem radiator motor meliputi:
- **Radiator**: Tempat untuk mendinginkan cairan pendingin.
- **Coolant (Cairan pendingin)**: Cairan yang menyerap panas dari mesin.
- **Pompa air**: Mengalirkan coolant ke seluruh sistem.
- **Thermostat**: Mengatur kapan cairan pendingin harus mengalir ke radiator.
- **Kipas radiator**: Membantu meningkatkan aliran udara melalui radiator saat motor berjalan lambat atau berhenti.
### 3. **Apa tanda-tanda radiator motor mengalami masalah?**
**Jawaban:**
Beberapa tanda radiator mengalami masalah meliputi:
- **Overheat**: Suhu mesin meningkat drastis.
- **Coolant bocor**: Adanya cairan pendingin yang menetes di bawah motor.
- **Radiator berkarat atau kotor**: Bisa terlihat adanya kerusakan atau korosi pada radiator.
- **Kipas radiator tidak berfungsi**: Mesin tetap panas meskipun kipas seharusnya menyala.
### 4. **Bagaimana cara memeriksa kondisi radiator motor?**
**Jawaban:**
Untuk memeriksa kondisi radiator motor:
- Periksa apakah ada kebocoran pada radiator dan selang-selangnya.
- Pastikan level cairan pendingin berada pada batas normal.
- Periksa apakah radiator bersih dari kotoran atau serpihan yang dapat menghalangi aliran udara.
- Cek fungsi kipas radiator, pastikan kipas menyala saat suhu mesin tinggi.
### 5. **Kapan sebaiknya cairan radiator (coolant) diganti?**
**Jawaban:**
Sebaiknya cairan radiator diganti setiap 20.000 hingga 30.000 km, atau sesuai dengan petunjuk pabrik motor. Penggantian secara rutin penting agar radiator bekerja optimal dan mencegah terjadinya karat atau endapan yang bisa mengganggu aliran pendingin.
### 6. **Mengapa radiator motor bisa bocor dan bagaimana cara mengatasinya?**
**Jawaban:**
Radiator bisa bocor karena beberapa hal, seperti korosi, benturan, atau keausan pada selang. Cara mengatasi kebocoran:
- Jika bocor kecil, dapat menggunakan cairan anti-bocor khusus radiator.
- Untuk kebocoran besar, radiator perlu diperbaiki atau diganti oleh mekanik profesional.
### 7. **Apakah air biasa bisa digunakan sebagai pengganti coolant?**
**Jawaban:**
Meskipun air bisa digunakan sebagai pengganti sementara coolant, penggunaannya tidak disarankan dalam jangka panjang. Air tidak memiliki sifat anti karat dan titik didih yang tinggi seperti coolant, sehingga dapat menyebabkan korosi pada radiator dan kurang efektif dalam mencegah overheat.
### 8. **Apa yang terjadi jika radiator motor kotor?**
**Jawaban:**
Jika radiator kotor, aliran udara yang membantu pendinginan akan terhambat, sehingga radiator tidak bisa mendinginkan cairan pendingin dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan mesin overheat dan mengurangi performa motor. Oleh karena itu, radiator harus dibersihkan secara berkala.
### 9. **Mengapa perlu menggunakan coolant khusus radiator, bukan air biasa?**
**Jawaban:**
Coolant khusus radiator memiliki formula yang tahan panas tinggi dan mengandung zat anti-karat serta anti-beku, yang tidak dimiliki oleh air biasa. Penggunaan coolant yang tepat membantu menjaga suhu mesin tetap stabil dan melindungi radiator dari kerusakan akibat korosi.
### 10. **Bagaimana cara membersihkan radiator motor secara rutin?**
**Jawaban:**
Cara membersihkan radiator motor secara rutin adalah:
- Pastikan mesin dalam kondisi dingin sebelum mulai membersihkan.
- Lepaskan cairan radiator dengan membuka tutup radiator dan selang pembuangan.
- Gunakan air bersih atau cairan pembersih radiator khusus untuk membersihkan bagian dalam radiator.
- Bersihkan sirip-sirip radiator dari kotoran atau serpihan yang menempel dengan sikat lembut atau udara bertekanan.
- Isi kembali dengan coolant yang baru sesuai spesifikasi motor.
Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu pemahaman lebih lanjut tentang fungsi dan perawatan radiator pada motor.